Recent Search
    Sign in to register your favorite tags
    Sign Up, Sign In

    kanekane

    @kanekane_bul

    ☆quiet follow Send AirSkeb request Yell with Emoji 😂 😭 👍 💖
    POIPOI 51

    kanekane

    ☆quiet follow

    Manten II 1[Sore ya bang, ntar kalo dicegat genderuwo di dpn gerbang wangsheng, bilang aja abang utusannya Tuan Ajax Tartaglia]

    "Kampret emang lu majikan gue apa gimana," maki Kaveh setelah sampai di Wangsheng. Tapi anehnya, apa yang Ajax bilang benar-benar terjadi.

    Setelah diantar genderuwo (a.k.a Itto, satpam Wangsheng), Kaveh bertemu wanita bermata emas yang menyambut penuh keceriaan. Kaveh memang belum lama ini berteman dengan gengnya Ajax. Oleh karena itu, dia belum pernah bertemu Zhongli secara pribadi. Selama ini, dia hanya melihat Zhongli dari video YouTube atau spanduk event. Melihatnya secara langsung di keseharian benar-benar terasa berbeda.

    "Ah Mas Kaveh ya Maaf udah ngerepotin... Padahal saya udah bilang ke Mas Ajax biar Xiao aja yang ambil. Ah, Xiao anak kedua saya, itu, yang lagi bersihin seruling."

    Kaveh kelabakan dengan semua informasi ini. Dia tidak pernah berharap bertemu langsung dengan bintang dangdut itu. Apalagi dengan informasi kehidupan pribadinya. Kalo kata anak gaul jaman sekarang, too much information.

    Tapi di sisi lain, ternyata Zhongli di bawah panggung hanyalah ibu rumah tangga biasa yang dapat ditemui dimanapun. Citra yang saling kontras itu bikin Kaveh sedikit lambat memproses kenyataan.

    Zhongli tersenyum. Tadinya dia sempat khawatir kalau Kaveh tipikal om-om genit yang mendekatinya dulu. Apalagi mendengar fakta kalau dia yang paling tua di gengnya Ajax. Tapi ternyata yang datang mas-mas biasa, mungkin mendekati kepala tiga. Agak kikuk dan malu-malu tapi kelihatannya orang yang baik.

    "Mampir dulu mas, mau minum teh Air putih"
    "Eh, ga usah, saya langsung aja—"

    Tengkuk Kaveh merinding seketika saat mendengar suara yang mengecek microphone dari ruangan di belakang Zhongli. Instrumen musik pun mulai mengalun, mengantarkan suara itu untuk bernyanyi.

    [WAWES x Guyon Waton - Dumes]

    "Sepine ro aku, Senengmu karo liyane (Sepinya bersamaku, senangnya bersama yang lain)

    Arep cemburu, Kok dudu sopo-sopone (Ingin cemburu, tapi bukan siapa-siapanya)

    Sing awale perhatian, Ning akhir sliramu sing malah ilang (Awalnya perhatian, tapi di akhir kamu menghilang)

    Ra pengen liyane, Pengenku siji mung kowe (Tak ingin yang lain, hanya satu dirimu)

    Kenyataane, Dudu aku ning njero atimu (Kenyataannya, bukan aku yang ada di hatimu)"

    Ya. Kaveh masih sangat ingat suara itu. Tak peduli berapa lama ia berpuasa dari mendengarkan lagu-lagunya, suara itu sudah terukir terlalu dalam di benaknya. Zhongli terhenyak saat Kaveh tiba-tiba maju mengintip dari balik pintu ruang latihan. Manik merahnya terbelalak melihat orang yang sangat ingin dilupakannya sedang berdiri di sana menyenandungkan lagu.

    "Isih so kelingan, Kabeh kenangan sing tau dilakoni (Kadang masih teringat, semua kenangan yang pernah dilalui)

    Kebayang-bayang nganti kegowo ngimpi (Terbayang-bayang hingga terbawa mimpi)

    Iso nggawe nyaman ra jaminan nduweni atimu (Membuatmu nyaman tidak menjadi jaminan miliki hatimu)

    Koyo lagi wingi, Awak dewe iso ngobrol tekan wengi (Seperti baru kemarin kita bisa ngobrol hingga malam)

    Keroso sliramu wong sing paling gemati (Dirimu dulu yang paling perhatian)

    Ora nyongko kowe sing paling nglarani (Tak kusangka jadi yang paling menyakitkan)"

    Alhaitham terhenyak di tengah lagu saat melihat sosok Kaveh di luar ruangan. Tapi belum sempat disapanya, Kaveh bilang sesuatu pada Zhongli dan melenggang pergi.

    Zhongli terpatung. Kaveh baru saja pamit pulang dan bergumam, "Jadi gini maksud lu, Jax..." Ia terlihat sangat marah meskipun tidak begitu nampak di wajah. Zhongli tidak berani memaksanya mampir masuk dengan keadaan mood seperti itu.

    Setelah Alhaitham selesai menyanyikan satu lagu, ia mendekati Zhongli dan bertanya, "Tadi..." Alhaitham enggan melanjutkan pertanyaannya.

    "Iya, ada Mas Kaveh... Hayi, kenapa dia keliatan sangat marah"

    "Biarin. Dia emang ga jelas gitu. Kita memang pernah ada masalah, tapi kayak biasa, dia selalu berlebihan menanggapi segala hal. Aku capek. Biarin aja."

    "Hayi..."

    Zhongli tidak menyangka kalau hubungan mereka seburuk itu. Selama ini Alhaitham hanya bercerita seakan mereka punya masalah kecil. Melihat reaksi Kaveh, entah dia yang terlalu berlebihan, atau Alhaitham terlalu menyepelekan. Zhongli jadi merasa sedikit bersalah sudah mempertemukan mereka. Ia juga khawatir akan hubungan Ajax dengan Kaveh.

    Tapi belum sempat kekhawatiran itu ia pikirkan, Zhongli dihadapkan pada masalah lain. Saat akan berkemas pulang, Hutao tiba-tiba berteriak dari luar. "UDAH DIBILANG MBAK LI LAGI CUTI"

    Penasaran pada kerusuhan di luar, Zhongli pun mendekat ke sumber suara. Tapi baru membuka pintu, sosok pria menjulang tinggi di depannya. Xiao yang masih beres-beres bersama Zhongli langsung bergidik. Semua orang menatapnya dengan waspada.

    Mantan suami Zhongli.
    Tap to full screen .Repost is prohibited
    💙💙🙏😭
    Let's send reactions!
    Replies from the creator

    recommended works